DNS Server & FTP Server
Domain dan Subdomain
1.1 Domain dan Subdomain
DNS (Domain Name System) berfungsi menerjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya. Jadi, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server yang kemudian dipetakan ke dalam alamat IP oleh DNS. Misalnya kita ingin membuka google maka kita mengetikkan google.com pada address bar, maka DNS akan menerjemahkannya ke dalam IP : 8.8.8.8 agar dapat dimengerti oleh komputer.
Domain sendiri merupakan sebuah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasikan server/IP address di jaringan internet, berfungsi agar user dapat dengan mudah mengakses web server dengan hanya mengingat nama servernya dan tidak perlu repot – repot mengingat IP address server tersebut.Sedangkan Subdomain adalah bagian dari sebuah nama domain induk, Subdomain umumnya mengacu kepada suatu alamat fisik di sebuah situs. Untuk penulisannya sendiri adalah seperti ini :subdomain.namawebsite.domain.Sebagai contoh, saya memiliki sebuahdomain dengan nama danker.com yang merupakan domain induk sedangkansubdomainnya adalah encyclopedia.danker.com.
1.2 Installasi dan Konfigurasi
Tahap pertama untuk konfigurasiadalah dengan memberikan IP address pada device yg digunakan, untuk Linux Debian user sudah memberikan IP address pada saat menginstall OS tersebut. Interface yang digunakan adalah eth0 dengan IP address 192.168.1.1, IP address ini akan dijadikan sebagai domain, sedangkan untuk membuat subdomain usermembutuhkan IP address (alias). Untuk membuatnya kita harus mengkonfigurasi file interfaces yang berada pada direktori /etc/network/, cara ini dilakukan untuk mengedit IP address secara permanen.
root@server:~# nano /etc/network/interfaces
Jika sudah mengkonfigurasi IP address tadi, restart dengan cara :
root@server:~# /etc/init.d/networking restart
Jika sudah selesai tahap selanjutnya adalah merubah file resolv.conf yang berada pada direktori /etc/ dengan cara :
root@server:~# nano /etc/resolv.conf
Jika user ingin mengkoneksikan Linux dengan Internet, maka user harusmemasukan IP DNS internet tersebut ke file resolv.conf ini.
Tahap selanjutnya adalah menginstall paket bind9 dan apache2 pada linux debian, bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9 ) adalah salah satu software yang biasa digunakan untuk membuat, membangun, dan mengatur sebuah DNS pada OS Linux, caramenginstallnya sebagai berikut :
root@server:~# apt-get install bind9 apache2
setelah paket terinstall, berikut ini adalah file – file penting yang akan dikonfigurasi dalam DNS Server :
a. /etc/bind/named.conf.local
b. File forward
c. File reverse
d. /etc/resolv.conf
1.2.1 Membuat Zone Domain
Pada tahap ini user akan menentukan nama untuk domain dari server Debian, untuk dapat membuat zone domain tersebut, user harus masuk ke /etc/bind,dengan cara :
root@server:/etc/bind# cd /etc/bind
setelah masuk, kemudian edit file named.conf.local
root@server:/etc/bind# nano named.conf.local
1.2.2 Mengkonfigurasi File Forward dan File Reserve
Di dalam directory /etc/bind ada sebuah file yaitu db.local (file forward) dan db.127 (file reserve), user dapat mengbackup terlebih dahulu file forward dan file reserve seperti yang dicontohkan dibawah:
root@server:/etc/bind# cp db.local db.danker
root@server:/etc/bind# cp db.127 db.192
setelah mengcopy ke, konfigurasi ke dua file.
oot@server:/etc/bind# nano db.danker
root@server:/etc/bind# nano db.192
Setelah user mengonfigurasi file-file tadi, langkah selanjutnya adalah memindahkan file reserve dan file forward tersebut ke /etc/cache/binddengan cara:
root@server:/etc/bind# mv db.danker /var/cache/bind
root@server:/etc/bind# mv db.192 /var/cache/bind
setelah itu restart deamon bind9 dengan cara:
root@server:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart
Catatan: file forward adalah file yang berfungsi untuk mengkonversi dari DNS ke IP Address, sedangkan file reserve adalah file yang berfungsi untuk mengkonversi IP Address ke DNS.
1.3 Pengujian Via Localhost
Untuk mengtahui apakan domain dan subdomain yang user buat berhasil atau tidak, bisa diketahui dengan perintahnslookup dari localhost ataupun dari client, contoh:
root@server:~# nslookup encyclopedia.danker.com
1.4 Pengujian Via Windows
Jika sebelumnya sudah melakukan pengujian via localhost, sakarang user akan melakukan pengujian via windows melalui browser. Sebenarnya ketika penginstallan paket apache2 selesai, website dari server Debian sudah bisa dikunjungi melalui browser, namun masih berupa IP Address server tersebut, untuk melakukan pengujian arahkan browser ke domain yang sudah dibuat, dalam pembahasan ini adalah danker.com dan encyclopedia.danker.com:
Tampilan pada screenshot di atas menandakan bahwa Virtual Host yang digunakan masih berupa Virtual Default yang akan aktif secara otomatis. Untuk merubah Virtual Host default tersebut akan dibahas pada halaman selanjutnya.
2 : Mengaktifkan Domain dan Subdomain
2.1 Mengaktifkan Domain dan Subdomain
Sebelumnya sudah dibahas tentang membuat doman dan subdomain, kali ini akan dibahas tentang bagaimana cara membuat Virtual Host, dimana pembuatan virtual host ini akan digunakan untuk membedakan tempat file domain dan subdomain, hal pertama yang harus dilakukan adalah pastikan bahwa paket apache2 sudah terinstall dan Domain dan Subdomain user sudah berjalan. Setelah itu masuk ke directory/etc/apache2/sites-available, copy filedefault dan konfigurasi hasil copyannya.
root@server:~# cd /etc/apache2/sites-available
root@server:/etc/apache2/sites-available# cp default web
root@server:/etc/apache2/sites-available# nano web
Setelah itu masuk ke directory/var/www dan buat directory dengan nama web, dengan cara :
root@server:~# cd /var/www
root@server:/var/www# mkdir web
untuk bahan pengujian nanti kita akan membuat halaman website yang sederhana dengan menggunakan HTML, dengan cara
root@server:/var/www/web# nano index.html
Setelah melewati beberapa langkah sebelumnya user dapat mendisable (non aktif) default Virtual Host dan mengenable Virtual Host yang baru dibuat dengan cara:
root@server:/etc/apache2/sites-avaliable# a2dissite default
root@server:/etc/apache2/sites-avaliable# a2ensite web
terakhir adalah restart daemon bind9 dan apache2
root@server:~# /etc/init.d/bind restart
root@server~# /etc/init.d/apache2 restart
2.2 Pengujian
Untuk melihat hasil dari yang sudah user buat, langsung saja coba di browser, maka hasilnya akan seperti ini:
Catatan: Lakukan hal yang sama untuk menambahkan Virtual Host pada Subdomain.
3 : FTP Server
3.1 FTP ( File Transfer Protokol)
File Transfer Protokol (FTP) adalah suatu protocol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang mensupport TCP/IP protocol. Dua hal yang ada dalam FTP adalah FTP server dan FTP client. FTP server menjalankan software yang digunakan untuk tukar-menukar file, yang selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat request FTP client. FTP client adalah computer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file ( upload atau download file ).
Tujuan FTP server adalah
1. Untuk mensharing data
2. Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer
3. Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user
4. Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efesien
3.2 Installasi dan Konfigurasi
Dalam Debian ada dua aplikasi yang sangat popular untuk FTP server yaitu proftpd dan vsftpd, untuk kali ini saya akan menjelaskan tentang mengconfigurasi FTP server dengan menggunakan proftpd, karena lebih mudah dalam konfigurasi. Install aplikasi proftpd terlebih dahulu.
root@server:~# apt-get install proftpd
kemudian mucul menu PopUp pilihstandalone mode.
sebenarnya setelah paket diinstall, semua user sudah dapat mengakses layanan FTP tersebut melalui browser ataupun terminal, dan directory yang digunakan adalah directory home setiap user. Namun kali ini saya akan sedikit merubahnya pada file proftpd.confpada directory /etc/proftpd, danmembuat directory untuk meletakan semua file dan data pada FTP server, dengan cara:
root@server:/home/paris# mkdir share
root@server:/home/paris# userdel ftp
root@server:/home/paris# useradd –d /home/paris ftp
root@server:/home/paris# passwd ftp
root@server:/home/paris/share# nano lilis.txt #membuat file
3.3 User Authentication Login
Untuk mengamankan file transfer protocol (FTP) user dapat menambahkan script dibawah ini pada file proftpd.conf yang berada pada directory /etc/proftpd, fungsi dari scipt dibawah untuk membuat siapa saja yang ingin mengakses FTP harus memasukan username dan password yang sudah ditentukan sebelumnya.
root@server:~# nano /etc/proftpd/proftpd.conf
setelah selesai mengkofigurasi restart deamon proftpd.
root@server:~# /etc/init.d/proftpd restart
3.4 Login Anonymous
Jika pada penjelasan sebelumnya user lain yang ingin mengakses FTP harus login terlebih dahulu, namun jika user beranggapan bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan, maka user bisa menambahkan scipt dibawah berikut pada file proftpd.conf, fungsi dari script dibawah untuk membuat siapa saja yang ingin mengakses FTP tidak perlu lagi login terlebih dahulu.
root@server:~# nano /etc/proftpd/proftpd.conf
setelah selesai mengkonfigurasi restart deamon proftpd.
root@server:~# /etc/init.d/proftpd restart
3.5 Pengujian Via Localhost
Dalam pengujian di server localhost, langkah berikut yang harus di ikuti:
Apabila terdapat kesalahan berupa DNS tidak resolveable, maka user harus menambahkan subdomain untuk ftp terlebih dahulu.
Komentar
Posting Komentar